Sumba Timur Genjot SDGs Desa dengan Digitalisasi: Kesehatan Desa Jadi Fokus Utama

Waingapu, Sumba Timur – Pemerintah Kabupaten Sumba Timur terus menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs Desa) melalui pemanfaatan teknologi digital. Langkah strategis terbaru diwujudkan melalui Workshop Pengembangan Sistem Informasi Desa untuk mendukung transparansi, akuntabilitas dan Pencapaian SDGs Desa yang digelar oleh Unit Pengembangan Kapasitas Masyarakat (UPKM)/CD Bethesda YAKKUM pada Kamis, 10 April 2025, di Aula Hotel Padadita, Waingapu.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan intensif penggunaan Sistem Informasi Desa (SID) berbasis OpenSID yang sebelumnya telah menjangkau 30 desa mitra di wilayah Malaka, Sumba Timur, dan Alor. Kehadiran Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, yang didampingi oleh Kepala Dinas Kominfo NTT, Frederik C.P Koenunu, dan Wakil Direktur UPKM/CD Bethesda YAKKUM, Sukendri Siswanto, semakin menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap inisiatif digitalisasi desa ini.
Dalam sambutannya, Bupati Umbu Lili Pekuwali menekankan pentingnya SID sebagai fondasi tata kelola desa yang transparan dan akuntabel. “SID ini bukan hanya sekadar sistem digital, melainkan representasi wajah transparansi dan akuntabilitas desa. Melalui SID, masyarakat dapat dengan mudah mengakses data terkait pelayanan kesehatan, kependudukan, hingga pengelolaan anggaran desa. Ini adalah wujud nyata bagaimana desa menjawab tantangan pembangunan dengan memanfaatkan solusi digital,” tegas Bupati Umbu Lili.
SID sendiri dipandang sebagai tulang punggung digitalisasi pemerintahan desa, sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Sistem ini mendorong terciptanya pemerintahan yang partisipatif, inklusif, dan berbasis data yang akurat. Di Sumba Timur, beberapa desa seperti Umamanu dan Haikatapu telah menjadi pionir dalam implementasi SID, sementara desa Watumbelar dan Tamburi kini tengah mempersiapkan diri untuk mengadopsi sistem serupa.
Wakil Direktur UPKM/CD Bethesda YAKKUM, Sukendri Siswanto, menyampaikan bahwa pihaknya telah lama mendampingi masyarakat Sumba, bahkan sebelum pemekaran kabupaten. “Fokus utama kami adalah pada penguatan layanan kesehatan primer. Kami mendorong setiap desa untuk memahami dan mengelola data mereka secara mandiri melalui website desa. Tantangan utama memang terletak pada ketersediaan sinyal, namun semangat dan antusiasme dari perangkat desa sangat luar biasa,” ungkap Sukendri dalam pemaparannya.
U. Karai Namu Praing, SH, perwakilan dari Desa Haikatapu yang telah merasakan manfaat SID, turut berbagi pengalamannya. “Sistem Informasi Desa ini sangat membantu dalam hal administrasi desa, mewujudkan transparansi dana desa, serta mempromosikan potensi desa kami, Haikatapu. Kendala utama yang kami hadapi tentu saja adalah sinyal yang masih kurang memadai di wilayah kami,” jelasnya.
Meskipun tantangan infrastruktur jaringan masih menjadi perhatian, komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Sumba Timur bersama dengan dukungan UPKM/CD Bethesda YAKKUM dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital, khususnya melalui implementasi SID, patut diapresiasi. Fokus pada penguatan sistem informasi kesehatan desa diharapkan akan membawa dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan SDGs Desa di Sumba Timur. Langkah ini menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa.Waingapu, Sumba Timur – Pemerintah Kabupaten Sumba Timur terus menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs Desa) melalui pemanfaatan teknologi digital. Langkah strategis terbaru diwujudkan melalui Workshop Pengembangan Sistem Informasi Desa untuk mendukung transparansi, akuntabilitas dan Pencapaian SDGs Desa yang digelar oleh Unit Pengembangan Kapasitas Masyarakat (UPKM)/CD Bethesda YAKKUM pada Kamis, 10 April 2025, di Aula Hotel Padadita, Waingapu.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan intensif penggunaan Sistem Informasi Desa (SID) berbasis OpenSID yang sebelumnya telah menjangkau 30 desa mitra di wilayah Malaka, Sumba Timur, dan Alor. Kehadiran Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, yang didampingi oleh Kepala Dinas Kominfo NTT, Frederik C.P Koenunu, dan Wakil Direktur UPKM/CD Bethesda YAKKUM, Sukendri Siswanto, semakin menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap inisiatif digitalisasi desa ini.
Dalam sambutannya, Bupati Umbu Lili Pekuwali menekankan pentingnya SID sebagai fondasi tata kelola desa yang transparan dan akuntabel. “SID ini bukan hanya sekadar sistem digital, melainkan representasi wajah transparansi dan akuntabilitas desa. Melalui SID, masyarakat dapat dengan mudah mengakses data terkait pelayanan kesehatan, kependudukan, hingga pengelolaan anggaran desa. Ini adalah wujud nyata bagaimana desa menjawab tantangan pembangunan dengan memanfaatkan solusi digital,” tegas Bupati Umbu Lili.
SID sendiri dipandang sebagai tulang punggung digitalisasi pemerintahan desa, sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Sistem ini mendorong terciptanya pemerintahan yang partisipatif, inklusif, dan berbasis data yang akurat. Di Sumba Timur, beberapa desa seperti Umamanu dan Haikatapu telah menjadi pionir dalam implementasi SID, sementara desa Watumbelar dan Tamburi kini tengah mempersiapkan diri untuk mengadopsi sistem serupa.
Wakil Direktur UPKM/CD Bethesda YAKKUM, Sukendri Siswanto, menyampaikan bahwa pihaknya telah lama mendampingi masyarakat Sumba, bahkan sebelum pemekaran kabupaten. “Fokus utama kami adalah pada penguatan layanan kesehatan primer. Kami mendorong setiap desa untuk memahami dan mengelola data mereka secara mandiri melalui website desa. Tantangan utama memang terletak pada ketersediaan sinyal, namun semangat dan antusiasme dari perangkat desa sangat luar biasa,” ungkap Sukendri dalam pemaparannya.
U. Karai Namu Praing, SH, perwakilan dari Desa Haikatapu yang telah merasakan manfaat SID, turut berbagi pengalamannya. “Sistem Informasi Desa ini sangat membantu dalam hal administrasi desa, mewujudkan transparansi dana desa, serta mempromosikan potensi desa kami, Haikatapu. Kendala utama yang kami hadapi tentu saja adalah sinyal yang masih kurang memadai di wilayah kami,” jelasnya.
Meskipun tantangan infrastruktur jaringan masih menjadi perhatian, komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Sumba Timur bersama dengan dukungan UPKM/CD Bethesda YAKKUM dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital, khususnya melalui implementasi SID, patut diapresiasi. Fokus pada penguatan sistem informasi kesehatan desa diharapkan akan membawa dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan SDGs Desa di Sumba Timur. Langkah ini menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa.



Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin